STRUKTUR
TULANG
DISUSUN
OLEH:
KELOMPOK
1 :
1.
Fhilia Suci Lisady
2.
Kartika Indah Sari
3.
Lenni Oktaviana Rangi
4.
Maria Stephani Justitia
5.
Oske Lidya Sawuwu
XI MIA II
SMA NEGERI 5
PONTIANAK UTARA
TAHUN AJARAN
2014/2015
I.
TUJUAN PRAKTIKUM
Mengamati struktur tulang keras
II.
LATAR BELAKANG
Ayam memiliki tulang yang kuat dengan susunan partikel yang padat dan
timbangan berat yang ringan. Timbangan yang ringan tetapi berat ini
memungkinkan bangsa burung memiliki
kemampuan untuk terbang atau berenang bagi unggas air. Tulang punggung di daerah leher dan otot dapat
digerakkan. Tulang punggung tersebut membentuk suatu susunan kaku yang
memberikan kekuatan terhadap tubuh yang cukup kuat
untuk menopang gerakan dan aktivitas sayap (Akoso, 1993).
Tulang-tulang hampir semua jenis unggas adalah bersifat
pneumatik (berongga).ruang berongga ini berhubungan dengan sistem pernafasan
yang memungkinkan seekor burung dengan satu sayap yang patah untuk bernafas
melalui sayap. Hal ini merupakan suatu fenomena yang telah diperhatikan sejak
lama pada burung-burung yang luka oleh para pemburu. Dua belas persen struktur tulang
pada ayam adalah tipe tulang meduler yang
unik. Ini merupakan suatu jaringan tulang yang
kecil sekali yang mengikat struktur berongga bersama-sama dengan sumsum tulang
dan bagi unggas liar berguna sebagai suatu substansi untuk pembentukan telur bila kadar kalsium dalam pakannya rendah (Blakely and Bade,
1991).
Tulang mengandung sel-sel hidup dan matrik intraseluler yang
diliputi garam mineral. Kalsium fosfat menyusun sekitar 80% bahan mineral dan
sisanya sebagian besar terdiri dari kalsium karbonat dan magnesium fosfat
(Frandson, 1992).
Rongga sunsum tulang ayam betina selama masa bertelur disusupi oleh sistem tulang
sunsum yang terdiri atas kalsium tulang. Bagian ini mengisi ruang sunsum dengan
anyaman tulang yang lembut kecil dan berfungsi untuk membentuk kulit telur bila
kalsium yang tersedia dalam pakan rendah. Tulang sunsum ini terdapat pada ayam
betina yang secara fisiologis normal , tetapi tidak terdapat pada ayam jantan
(Akoso 1993).
Sunsum tulang terdapat dalam tulang kering, tulang paha,
tulang pinggul, tulang dada, tulang iga, tulang hasta, tulang belikat dan kuku.
Anak ayam sewaktu tumbuh dewasa, yakni sekitar 10 hari menjelang pembentukan
telur yang pertama, mulai menampung tulang sunsum. Pada ayam liar,
tulang-tulang ini menghasilkan kalsium yang cukup untuk membentuk kerabang bila
kadar kalsium yang dimakan selama bertelur rendah (Akoso, 1993).
Timbunan kalsium tulang ayam betina piaraan hanya dapat
mencukupi pembentukan beberapa kerabang telur. Apabila kandungan kalsium
rendah, maka setelah ayam bertelur kurang lebih 6 butir, akan kehilangan
sekitar 40% dari total kalsium tulang (Akoso, 1993).
III.
ALAT & BAHAN
1. Alat:
a. Gelas
beker
b. Cawan
petri
c. Pisau
d. Pinset
e. Kertas
tisu
f. Sarung
tangan karet
2. Bahan:
a. Tulang
paha ayam segar
b. Larutan
asam klorida (HCL) 15%
IV.
CARA KERJA
1. Gunakan
sarung tangan untuk membersihkan tulang dari daging yang menempel;
2. Amatilah
keadaan struktur tulang tersebut, meliputi kekerasan (dengan cara menekan),
kelenturan (dengan cara membengkokkan), dan warnanya;
3. Letakkan
tulang ke dalam gelas beker. Tuangkan HCL 15% ke dalam gelas beker hingga
tulang terendam dan biarkan selama 50 menit;
4. Ambil
tulang dengan menggunakan pinset, kemudian tulang direndam ke dalam air
sebentar, angkat dan keringkan tulang dengan menggunakan tisu, dan letakkan
pada cawan petri;
5. Amati
perubahan keadaan tulang setelah direndam dan catat hasil pengamatan ke dalam
tabel.
V.
HASIL PENGAMATAN
NO.
|
Tulang
yang diamati
|
Keadaan
struktur tulang
|
||
warna
|
kekerasan
|
kelenturan
|
||
1.
|
Sebelum direndam HCL 15%
|
Putih kekuning-kuningan
|
Tulang keras
|
Tulang tidak lentur
|
2.
|
Sesudah direndam HCL 15%
|
Putih pucat kehitam-hitaman
|
Tulang rapuh
|
Tulang lentur
|
1.
Warna
Setelah
tulang paha ayam dikontraksikan atau dimasukkan ke dalam larutan HCL 15%
ternyata terdapat perubahan pada warnanya. Sebelum dimasukkan warnanya masih
kuning dan terlihat masih segar. Tetapi setelah dimasukkan ke dalam larutan
tersebut warna tulang paha ayam tersebut menjadi hitam keputihan dan pucat
terlihat. Apa yang menyebabkannya? Penyebabnya adalah larutan HCL. Larutan HCL
adalah larutan yang termasuk asam dan sekaligus sebagai pelarut zat lain. Warna
tersebut berubah karena molaritas HCL termasuk kuat sehingga zat pewarna yang
ada pada tulang yang sekaligus diikat oleh kalsium di matriks tulang terlarut
oleh larutan asam kuat HCL sehingga kesegaran warna di
tulang tersebut pudar dan berubah menjadi pucat.
2.
Kekerasan
Kekerasan
pada tulang sebelum dimasukkan ke dalam larutan HCL sangatlah kuat, tetapi
setelah dimasukkan dan diangkat ternyata menjadi lunak. Apa yang menyebabkannya?
Ini adalah ulah HCL. HCL memiliki kecenderungan untuk melarutkan zat lain atau
unsur-unsur lain seperti Ca dengan mengikuti reaksi kimia: HCL+Ca →CaCl2+H2 .Otomatis kalsium pada
tulang semakin sedikit karena terlarut oleh HCL, dalam kondisi tertentu tulang
tersebut akan menjadi lunak sehingga fungsi kalsium sebagai penguat dan yang
membantu pertumbuhan tulang menjadi lemah atau rendah bahkan hilang karena
kadar atau prosentase atau komposisi kalsium pada tulang menurun drastis.
Selain itu zat-zat lain yang ada pada tulang keras seperti fosfor, bikarbonat,
sirat, Mg, Na, K dan hidroksi apit juga terlarut dan menurun drastis sehingga
tulang benar-benar menjadi lentur atau lunak. Sama seperti tulang keras ,
tulang rawan pun yang tadinya bersifat kuat dan lentur setelah dimasukkan ke
dalam larutan HCL 15% menjadi lunak karena kadar kalogen yang tadinya tinggi
menjadi menurun sehingga dapat lebih mudah untuk dibengkokkan atau dipatahkan.
3.
Kelenturan
Sebelum
dimasukkan ke dalam larutan HCL tulang paha ayam sama sekali tidak lentur
tetapi setelah dimasukkan tulang ini menjadi lentur dan dapat dibengkokkan dan
dipatahkan. Hal ini dapat membuktikan bahwa larutan HCL yang notabennya adalah
mengandung gabungan dari unsur gas mulia yaitu hidrogen (H) dan unsur lain
berupa clor (Cl) benar-benar dapat menurunkan zat-zat atau unsur-unsur yang ada
pada tulang terutama kadar kalsium pada tulang, sehingga zat-zat penguat tulang
menurun drastis karena telah terlarut oleh kuatnya molaritas dari larutan HCL.
Jadi sekali lagi asam klorida adalah salah satu zat pelarut dan mengandung
kadar atau prosentase molaritas yang kuat dan tinggi.
VI.
PEMBAHASAN
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen
klorida(HCL). Ia adalah asam, kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam
lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida
harus ditangani dengan wewanti keselamatan yang tepat karena merupakan cairan
yang sangat korosif.
Seperti yang telah kita ketahui, komponen utama tulang
adalah unsur Ca (kalsium). Asam klirida (HCL) memiliki kecendrungan untuk
melarutkan unsur-unsur.
Jadi kalsium pada tulang semakin sedikit karena larut dalam
asam, maka pada kondisi tertentu, tulang akan menjadi lentur/lunak karena
komposisi-komposisi Ca pada tulang sudah menurun drastis.
Tulang menjadi menguap.
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Hanik, Umi(dkk).2009.Lembar Kerja Siswa Matra Mahir dan
Terampil Biologi Untuk SMA Kelas XI Semester 1. Jakarta: Media
Pressindo.
Sri Lestari, Endang dan Idun Kistinnah.Biologi 2 Makhluk Hidup
dan Lingkungannya Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departmen
Pendidikan Nasional.
http://en.wikipedia.org/
VIII.
KESIMPULAN
Larutan asam cuka dapat menyebabkan
tulang kehilangan zat kapur yang membuat tulang lebih lentur dan rapuh. Jika tulang, kita rendam dalam
larutan asam maka akan terjadi perubahan struktur tulang, seperti tulang nya
akan rapuh, sum-sum nya akan berubah warna menjadi hitam dan tulang nya menjadi
sangat lentur.
IX.
LAMPIRAN
Pertanyaan:
1. Perubahan
apakah yang terjadi pada tulang sebelum dan sesudah direndam HCL 15%?
2. Setelah
tulang direndam HCL 15%, apakah tulang bisa dibengkokkan? Apakah pengaruh HCL
terhadap struktur tulang? Tuliskan reaksi kimianya!
3. Sebutkan
komponen zat penyusun tulang!
4. Apakah
fungsi zat kapur (kalsium fosfat dan kalsium karbonat) bagi tulang?
5. Dari
manakah tubuh memperoleh zat kapur?
6. Apa
akibatnya jika tubuh kekurangan zat kapur?
Jawaban:
1. Sebelum
direndam larutan HCL 15% warna tulang putih kekuning-kuningan, kekerasan tulang
keras dan padat, kelenturannya tulang tidak lentur. Namun, setelah tulang
direndam larutan HCL 15% warna tulang menjadi putih pucat kehitam-hitaman,
kekerasannya tulang menjadi rapuh, dan kelenturannya tulang menjadi lentur.
2. Iya,
tulang dapat dibengkokkan. Seperti
yang telah kita ketahui, komponen utama tulang adalah unsur Ca (kalsium). Asam
klirida (HCL) memiliki kecendrungan untuk melarutkan unsur-unsur. Jadi kalsium
pada tulang semakin sedikit karena larut dalam asam, maka pada kondisi
tertentu, tulang akan menjadi lentur/lunak karena komposisi-komposisi Ca pada
tulang sudah menurun drastis. Tulang menjadi menguap.
3.
Zat
penyusun tulang antara lain adalah zat kapur, zat-zat organik seperti
kalsium, fosfor, bikarbonat, sirat, Mg, Na, K dan hidroksi apit dan garam-garam
seperti Kalsium Karbonat (CaCO3) dan (Ca(PO4)2).
4. Fungsi
zat kapur bagi tubuh kita adalah untuk menambal tulang yang keropos, dan juga
membantu tumbuh kembang tulang.
5. Tubuh
memperoleh zat kapur dari susu dan suplemen kalsium.
6. Akibat-akibat
jika tubuh kekurangan zat kapur :
a. Kelainan
pada tulang;
b.
Defisiensi;
c.
Keropos;
d. Tulang
bengkok.