Rabu, 26 November 2014

praktikum struktur tulang paha ayam


STRUKTUR TULANG


DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1 :
1.      Fhilia Suci Lisady
2.      Kartika Indah Sari
3.      Lenni Oktaviana Rangi
4.      Maria Stephani Justitia
5.      Oske Lidya Sawuwu



XI MIA II
SMA NEGERI 5 PONTIANAK UTARA
TAHUN AJARAN 2014/2015

I.                   TUJUAN PRAKTIKUM
Mengamati struktur tulang keras

II.                LATAR BELAKANG
Ayam memiliki tulang yang kuat dengan susunan partikel yang padat dan timbangan berat yang ringan. Timbangan yang ringan tetapi berat ini memungkinkan bangsa burung memiliki kemampuan untuk terbang atau berenang bagi unggas air. Tulang punggung di daerah leher dan otot dapat digerakkan. Tulang punggung tersebut membentuk suatu susunan kaku yang memberikan kekuatan terhadap tubuh yang cukup kuat untuk menopang gerakan dan aktivitas sayap (Akoso, 1993).
Tulang-tulang hampir semua jenis unggas adalah bersifat pneumatik (berongga).ruang berongga ini berhubungan dengan sistem pernafasan yang memungkinkan seekor burung dengan satu sayap yang patah untuk bernafas melalui sayap. Hal ini merupakan suatu fenomena yang telah diperhatikan sejak lama pada burung-burung yang luka oleh para pemburu. Dua belas persen struktur tulang pada ayam adalah tipe tulang meduler yang unik. Ini merupakan suatu jaringan tulang yang kecil sekali yang mengikat struktur berongga bersama-sama dengan sumsum tulang dan bagi unggas liar berguna sebagai suatu substansi untuk pembentukan telur bila kadar kalsium dalam pakannya rendah (Blakely and Bade, 1991).
Tulang mengandung sel-sel hidup dan matrik intraseluler yang diliputi garam mineral. Kalsium fosfat menyusun sekitar 80% bahan mineral dan sisanya sebagian besar terdiri dari kalsium karbonat dan magnesium fosfat (Frandson, 1992).
Rongga sunsum tulang ayam betina selama masa bertelur disusupi oleh sistem tulang sunsum yang terdiri atas kalsium tulang. Bagian ini mengisi ruang sunsum dengan anyaman tulang yang lembut kecil dan berfungsi untuk membentuk kulit telur bila kalsium yang tersedia dalam pakan rendah. Tulang sunsum ini terdapat pada ayam betina yang secara fisiologis normal , tetapi tidak terdapat pada ayam jantan (Akoso 1993).
Sunsum tulang terdapat dalam tulang kering, tulang paha, tulang pinggul, tulang dada, tulang iga, tulang hasta, tulang belikat dan kuku. Anak ayam sewaktu tumbuh dewasa, yakni sekitar 10 hari menjelang pembentukan telur yang pertama, mulai menampung tulang sunsum. Pada ayam liar, tulang-tulang ini menghasilkan kalsium yang cukup untuk membentuk kerabang bila kadar kalsium yang dimakan selama bertelur rendah (Akoso, 1993).
Timbunan kalsium tulang ayam betina piaraan hanya dapat mencukupi pembentukan beberapa kerabang telur. Apabila kandungan kalsium rendah, maka setelah ayam bertelur kurang lebih 6 butir, akan kehilangan sekitar 40% dari total kalsium tulang (Akoso, 1993).


III.             ALAT & BAHAN

1.      Alat:
a.       Gelas beker
b.      Cawan petri
c.       Pisau
d.      Pinset
e.       Kertas tisu
f.       Sarung tangan karet
2.      Bahan:
a.       Tulang paha ayam segar
b.      Larutan asam klorida (HCL) 15%

IV.             CARA KERJA

1.      Gunakan sarung tangan untuk membersihkan tulang dari daging yang menempel;
2.      Amatilah keadaan struktur tulang tersebut, meliputi kekerasan (dengan cara menekan), kelenturan (dengan cara membengkokkan), dan warnanya;
3.      Letakkan tulang ke dalam gelas beker. Tuangkan HCL 15% ke dalam gelas beker hingga tulang terendam dan biarkan selama 50 menit;
4.      Ambil tulang dengan menggunakan pinset, kemudian tulang direndam ke dalam air sebentar, angkat dan keringkan tulang dengan menggunakan tisu, dan letakkan pada cawan petri;
5.      Amati perubahan keadaan tulang setelah direndam dan catat hasil pengamatan ke dalam tabel.

V.                HASIL PENGAMATAN

NO.
Tulang yang diamati
Keadaan struktur tulang
warna
kekerasan
kelenturan
1.
Sebelum direndam HCL 15%
Putih kekuning-kuningan
Tulang keras
Tulang tidak lentur
2.
Sesudah direndam HCL 15%
Putih pucat kehitam-hitaman
Tulang rapuh
Tulang lentur

1.      Warna
Setelah tulang paha ayam dikontraksikan atau dimasukkan ke dalam larutan HCL 15% ternyata terdapat perubahan pada warnanya. Sebelum dimasukkan warnanya masih kuning dan terlihat masih segar. Tetapi setelah dimasukkan ke dalam larutan tersebut warna tulang paha ayam tersebut menjadi hitam keputihan dan pucat terlihat. Apa yang menyebabkannya? Penyebabnya adalah larutan HCL. Larutan HCL adalah larutan yang termasuk asam dan sekaligus sebagai pelarut zat lain. Warna tersebut berubah karena molaritas HCL termasuk kuat sehingga zat pewarna yang ada pada tulang yang sekaligus diikat oleh kalsium di matriks tulang terlarut oleh larutan asam kuat HCL sehingga  kesegaran warna di tulang tersebut pudar dan berubah menjadi pucat.

2.      Kekerasan
Kekerasan pada tulang sebelum dimasukkan ke dalam larutan HCL sangatlah kuat, tetapi setelah dimasukkan dan diangkat ternyata menjadi lunak. Apa yang menyebabkannya? Ini adalah ulah HCL. HCL memiliki kecenderungan untuk melarutkan zat lain atau unsur-unsur lain seperti Ca dengan mengikuti reaksi kimia: HCL+Ca CaCl2+H2 .Otomatis kalsium pada tulang semakin sedikit karena terlarut oleh HCL, dalam kondisi tertentu tulang tersebut akan menjadi lunak sehingga fungsi kalsium sebagai penguat dan yang membantu pertumbuhan tulang menjadi lemah atau rendah bahkan hilang karena kadar atau prosentase atau komposisi kalsium pada tulang menurun drastis. Selain itu zat-zat lain yang ada pada tulang keras seperti fosfor, bikarbonat, sirat, Mg, Na, K dan hidroksi apit juga terlarut dan menurun drastis sehingga tulang benar-benar menjadi lentur atau lunak. Sama seperti tulang keras , tulang rawan pun yang tadinya bersifat kuat dan lentur setelah dimasukkan ke dalam larutan HCL 15% menjadi lunak karena kadar kalogen yang tadinya tinggi menjadi menurun sehingga dapat lebih mudah untuk dibengkokkan atau dipatahkan.

3.      Kelenturan
Sebelum dimasukkan ke dalam larutan HCL tulang paha ayam sama sekali tidak lentur tetapi setelah dimasukkan tulang ini menjadi lentur dan dapat dibengkokkan dan dipatahkan. Hal ini dapat membuktikan bahwa larutan HCL yang notabennya adalah mengandung gabungan dari unsur gas mulia yaitu hidrogen (H) dan unsur lain berupa clor (Cl) benar-benar dapat menurunkan zat-zat atau unsur-unsur yang ada pada tulang terutama kadar kalsium pada tulang, sehingga zat-zat penguat tulang menurun drastis karena telah terlarut oleh kuatnya molaritas dari larutan HCL. Jadi sekali lagi asam klorida adalah salah satu zat pelarut dan mengandung kadar atau prosentase molaritas yang kuat dan tinggi.

VI.             PEMBAHASAN
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida(HCL). Ia adalah asam, kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan wewanti keselamatan yang tepat karena merupakan cairan yang sangat korosif.
Seperti yang telah kita ketahui, komponen utama tulang adalah unsur Ca (kalsium). Asam klirida (HCL) memiliki kecendrungan untuk melarutkan unsur-unsur.
Jadi kalsium pada tulang semakin sedikit karena larut dalam asam, maka pada kondisi tertentu, tulang akan menjadi lentur/lunak karena komposisi-komposisi Ca pada tulang sudah menurun drastis.
Tulang menjadi menguap.

VII.          DAFTAR PUSTAKA
Hanik, Umi(dkk).2009.Lembar Kerja Siswa Matra Mahir dan Terampil Biologi Untuk SMA Kelas XI Semester 1. Jakarta: Media Pressindo.
Sri Lestari, Endang dan Idun Kistinnah.Biologi 2 Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departmen Pendidikan Nasional.
http://en.wikipedia.org/


VIII.       KESIMPULAN
Larutan asam cuka dapat menyebabkan tulang kehilangan zat kapur yang membuat tulang lebih lentur dan rapuh. Jika tulang, kita rendam dalam larutan asam maka akan terjadi perubahan struktur tulang, seperti tulang nya akan rapuh, sum-sum nya akan berubah warna menjadi hitam dan tulang nya menjadi sangat lentur.

IX.             LAMPIRAN
Pertanyaan:
1.      Perubahan apakah yang terjadi pada tulang sebelum dan sesudah direndam HCL 15%?
2.      Setelah tulang direndam HCL 15%, apakah tulang bisa dibengkokkan? Apakah pengaruh HCL terhadap struktur tulang? Tuliskan reaksi kimianya!
3.      Sebutkan komponen zat penyusun tulang!
4.      Apakah fungsi zat kapur (kalsium fosfat dan kalsium karbonat) bagi tulang?
5.      Dari manakah tubuh memperoleh zat kapur?
6.      Apa akibatnya jika tubuh kekurangan zat kapur?
Jawaban:
1.      Sebelum direndam larutan HCL 15% warna tulang putih kekuning-kuningan, kekerasan tulang keras dan padat, kelenturannya tulang tidak lentur. Namun, setelah tulang direndam larutan HCL 15% warna tulang menjadi putih pucat kehitam-hitaman, kekerasannya tulang menjadi rapuh, dan kelenturannya tulang menjadi lentur.
2.      Iya, tulang dapat dibengkokkan. Seperti yang telah kita ketahui, komponen utama tulang adalah unsur Ca (kalsium). Asam klirida (HCL) memiliki kecendrungan untuk melarutkan unsur-unsur. Jadi kalsium pada tulang semakin sedikit karena larut dalam asam, maka pada kondisi tertentu, tulang akan menjadi lentur/lunak karena komposisi-komposisi Ca pada tulang sudah menurun drastis. Tulang menjadi menguap.
3.      Zat penyusun tulang antara lain adalah zat kapur, zat-zat organik seperti kalsium, fosfor, bikarbonat, sirat, Mg, Na, K dan hidroksi apit dan garam-garam seperti Kalsium Karbonat (CaCO3) dan (Ca(PO4)2).
4.      Fungsi zat kapur bagi tubuh kita adalah untuk menambal tulang yang keropos, dan juga membantu tumbuh kembang tulang.
5.      Tubuh memperoleh zat kapur dari susu dan suplemen kalsium.
6.      Akibat-akibat jika tubuh kekurangan zat kapur :
a.       Kelainan pada tulang;
b.      Defisiensi;
c.       Keropos;
d.      Tulang bengkok.